Daftar isi konten
Acapkali Anda mendengar rekomendasi untuk memilih obat herbal daripada obat medis sebagai terapi jangka panjang dari keluhan Anda. Bagaimana sebenarnya cara kerja obat herbal? Benarkah obat herbal lebih baik dari obat medis? Mengutip dari artikel https://www.deherba.com/obat-herbal-dan-reaksi-kerjanya.html, berikut ini informasi lengkapnya.
Apa Yang Membuat Obat Herbal Berbeda?
Ketika bicara soal perbedaan mendasar antara obat herbal dan obat medis, kita akan berbicara soal kandungan dan komponen yang terdapat di dalamnya. Ini menjadi faktor penentu cara kerja obat herbal dan pengaruhnya pada tubuh pasien.
Obat medis sendiri terbagi dalam sejumlah bentuk. Ada yang fokus mengatasi keluhan seperti meredakan demam, mengatasi rasa nyeri dan lain sebagainya. Obat medis ini akan dengan cepat dan seketika menyasar pusat kontrol tubuh yang mengendalikan suhu dan rasa nyeri. Rasa nyeri dan demam memang dapat hilang, tetapi penyebab rasa nyeri dan demam tidak dapat hilang.
Ada jenis obat kedua yang bekerja menyasar pada penyebab keluhan muncul secara agresif. Seperti mengatasi infeksi dengan antibiotik, mengatasi peradangan dengan obat anti radang. Atau mengatasi kelebihan enzim atau hormon tertentu dengan obat yang sifatnya memblokade produksi enzim atau hormon tersebut.
Ini berbeda dengan cara kerja obat herbal. Karena obat herbal umumnya tidak akan bekerja dengan seketika. Anda tidak akan mendapatkan manfaat dari konsumsi pertama. Bahkan biasanya manfaat dari obat herbal baru akan Anda rasakan setelah pemakanan beberapa pekan atau bulan.
Alih alih secara cepat mengatasi keluhan atau mengatasi sumber masalah dengan cara agresif, cara kerja obat herbal lebih fokus pada membantu meregulasi kembali fungsi tubuh yang sebelumnya terganggu. Karenanya pengaruhnya baru dapat terasa setelah beberapa kali konsumsi.
Caranya dengan membantu detoksifikasi tubuh, karena tingginya kadar toksin dalam tubuh turut berperan menurunkan fungsi organ tubuh. Membantu menormalkan kembali fungsi organ organ dalam tubuh dengan menstimulasi regenerasi sel sehingga elemen rusak dalam organ dapat cepat tergantikan.
Mengapa Obat Herbal Memunculkan Reaksi?
Beberapa jenis obat medis mungkin dapat menyebabkan sejumlah reaksi. Sebut saja seperti rasa kantuk, rasa lelah, konstipasi, diare, kembung, darah lebih cair dan lain sebagainya. Namun, obat herbal ternyata juga mungkin memicu reaksi.
Namun reaksi pada obat herbal muncul dalam kondisi berbeda dengan obat medis. Pada umumnya, penyebab reaksi obat herbal adalah efek detoksifikasi. Proses ini akan mendorong pasien mengalami keringat berlebihan, lebih kerap BAK dan BAB serta munculnya keluhan lain seperti jerawat atau gatal gatal. Reaksi yang muncul berkaitan dengan tubuh pasien adalah perlunya media untuk mengeluarkan toksin.
Tidak hanya reaksi sebagaimana terjabar di atas, proses regenerasi sel dan proses perbaikan sel yang rusak pada organ organ tersebut juga kadang kala memunculkan keluhan. Biasanya rasa tidak nyaman muncul dan kadang cukup keluhan nyeri di beberapa titik.
Cara kerja obat herbal tidak agresif seperti pada obat medis. Karenanya proses penyembuhannya akan berjalan lebih lambat. Terapi akan mendorong tubuh membentuk kembali aktivitas normal dalam tubuh.
Sehingga dapat kami katakan, obat herbal menstimulasi tubuh menyembuhkan dirinya sendiri. Namun karena efek stimulasinya, tubuh mungkin akan menunjukan reaksi reaksi tertentu. Dan ini dianggap sebagai respon normal tubuh.
Apakah Cara Kerja Obat Herbal Ini Aman?
Sejatinya, pendekatan terapi yang terjadi pada obat herbal bekerja secara alami. Membantu membersihkan tubuh dari toksin dan residu dengan memaksimalkan pembuangan toksin. Dan menstimulasi tubuh memperbaiki dirinya sendiri.
Ini memang memakan waktu tetapi dapat memberi efek samping lebih rendah dari metode agresif dari pengobatan medis. Hanya saja, tentu ada beberapa catatan yang perlu dicermati di sini.
Seperti sejumlah penyakit berkembang dengan cepat sehingga terapi obat herbal dianggap tidak cukup agresif mencegah perkembangan penyakit. Sehingga di sini, obat herbal akan efektif berdampingan dengan obat medis.
Di sisi lain, sejumlah unsur fitokimia, mineral dan vitamin dalam obat herbal juga bukan tidak mungkin memberi efek buruk pada tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa jenis unsur dalam obat herbal dalam jumlah berlebihan dapat memberi efek toksin, memicu stimulasi berlebihan, memicu pengenceran darah dan sebagainya.
Itu sebabnya, selalu pastikan mendapatkan sumber obat herbal terpercaya yang selalu mengutamakan uji klinis untuk meramu obat herbal yang diproduksi. Patuhi aturan konsumsi untuk memaksimalkan cara kerja obat herbal secara aman.